Pages

Minggu, 21 Oktober 2012

Puisi Siswa


Hidupku terasa begitu tak berguna, aku merasa tidak bebas lagi untuk bernafas. Bumi yang injak-injak selama ini seakan tak rela lagi untuk aku tempati. Angin-angin yang aku hirup, air-air yang aku minum semuanya tak mau lagi mengantarkan kehidupanku. Tak terhitung lagi sudah berapa dosa yang kuperbuat. Ya Alloh ampunilah dosa hambaMu ini.
            Bukannya aku bodoh akan semua larangan bukan tuli akan perintah tapi aku tak kuasa melawan musuh-musuh yang Engkau ciptakan ini. Setiap kali aku melihat ketidak sesuaian dengan apa yang Engkau anggap itu adalah kebaikan perasaan ini selalu mengelak menolak dengan mencari dalih-dalih untuk membenarkan walaupun itu adalah merupakan kesalahan yang sudah Engkau tetapkan sebelum bumi ini Engkau ciptakan. Aku memang seperti ini ….
            Sebenarnya perasaan ini tahu akan segala kesakahan, dan memang kesalahan yang timbul ini adalah dari tingkah laku hambaMu ini yang masih bodoh. Kesempatan-kesempatan yang terbaik untuk bersimpuh dalam pangkuanMu pun aku lewatkan begitu saja. Ah…Ya Allooooh ampunilah dosa hambaMu yang lemah ini. Hamba yang tak berguna hamba tak pantas lagi mengenakan sragam kesantrian hamba tak pantas menjadi santri romo yai. Isyarat-isyarat yang Engkau berikan melaluinya sepertinya telah jelas menunjukan bahwa aku memang hamba yang tak bisa berbuat banyak untuk tuannya. Aku ingin sekali menempuh jalanMu Ya Alloh.. namun jalan mana yang paling tepat yang harus aku lalaui untuk menuju Engkau Ya Alloh.

Laksana mentari beringsut dihamparan jingga
Melelehkan embun-embun tak bermaya
Menggantikan semangat mentari pada bunga-bunga bermekaran
Pada rumput yang beroyang
Diluas padang ilalang

Bukan tak ada orang yang mau menasehatiku
Namun nasehat itu kuabaikan
Namun teguran itu tak sedikitpun menepis
Lalat yang hinggap dipipi

Mungkin setansetan pada jingkrak-jingkrak
Menyaksikan keadaanku yang seburuk ini
Malaikat rokib sudah tutup pena
Atau atid sudah kehabisan tintanya untuk mencatat kejelekanku ini

0 komentar: