
Bukannya aku bodoh akan semua
larangan bukan tuli akan perintah tapi aku tak kuasa melawan musuh-musuh yang
Engkau ciptakan ini. Setiap kali aku melihat ketidak sesuaian dengan apa yang
Engkau anggap itu adalah kebaikan perasaan ini selalu mengelak menolak dengan
mencari dalih-dalih untuk membenarkan walaupun itu adalah merupakan kesalahan yang
sudah Engkau tetapkan sebelum bumi ini Engkau ciptakan. Aku memang seperti ini ….
Sebenarnya perasaan ini tahu akan
segala kesakahan, dan memang kesalahan yang timbul ini adalah dari tingkah laku
hambaMu ini yang masih bodoh. Kesempatan-kesempatan yang terbaik untuk
bersimpuh dalam pangkuanMu pun aku lewatkan begitu saja. Ah…Ya Allooooh
ampunilah dosa hambaMu yang lemah ini. Hamba yang tak berguna hamba tak pantas
lagi mengenakan sragam kesantrian hamba tak pantas menjadi santri romo yai. Isyarat-isyarat
yang Engkau berikan melaluinya sepertinya telah jelas menunjukan bahwa aku
memang hamba yang tak bisa berbuat banyak untuk tuannya. Aku ingin sekali
menempuh jalanMu Ya Alloh.. namun jalan mana yang paling tepat yang harus aku
lalaui untuk menuju Engkau Ya Alloh.
Laksana
mentari beringsut dihamparan jingga
Melelehkan
embun-embun tak bermaya
Menggantikan
semangat mentari pada bunga-bunga bermekaran
Pada rumput
yang beroyang
Diluas padang ilalang
Bukan tak ada
orang yang mau menasehatiku
Namun nasehat
itu kuabaikan
Namun teguran
itu tak sedikitpun menepis
Lalat yang
hinggap dipipi
Mungkin
setansetan pada jingkrak-jingkrak
Menyaksikan
keadaanku yang seburuk ini
Malaikat
rokib sudah tutup pena
Atau atid
sudah kehabisan tintanya untuk mencatat kejelekanku ini
0 komentar:
Posting Komentar