Pages

Gedung MA. STIBA - Lantai 2

Ruang proses KBM MA. Sirojut Tholibin saat ini masih bergabung dengan Gedung MTs.

Gedung Lab. PAI MTs-MA STIBA

Gedung Lab. PAI sebagai sarana penunjang kegiatan PAI.

Gedung MTs - MA. - Tampak Depan

Mulai tahun 2011 sudah direncanakan pembangunan gedung baru.

Sebagian Dewan Asatidz - 2012

Personalia Guru dan Tenaga Kependidikan MA. STIBA berkomitmen mengutamakan kebersamaan.

Kegiatan PBB Santri MA.STIBA

Siswa-siswi MA. STIBA di kegiatan PBB dalam rangka HUT-RI.

Rabu, 24 Oktober 2012

ZIARAH Ke- MADURA

STIBA in  Tour
Dalam waktu dekat ini Siswa-siswi MA. Sirojuth Tholibiin akan mengadakan Ziarah wali Madura. Acara ini diselenggarakan rutin setiap tahun yang dipelopori oleh OSIS MA. STIBA. Ziarah madura ini biasanya  mengunjungi ke makam-makam auliya yang ada di tanah celurit itu seperti makam syeh Kholil bangkalan, Aer mata ibu, makam syeh Syamsudin Pamekasan, Syeh Yusuf Kalianget dan masih banyak yang lainnya. Namun meski bendera yang dibawa adalah dalam rangka ziaroh tetap saja ada sebagian tujuan diarahkan ke tempat wisata seperti api alam, pantai-pantai, atau tempat-tempat wisata yang ada di Surabaya. Seperti ziarah-ziarah madura lainnya, STIBA Tour inipun tetap menarik biaya dari anggotanya yang tersiri dari siswa-siswi MA. Sirojuth Tholibiin itu sendiri. Seperti biasanya biaya perjalan sekaligus yang lain-lain ini berkisar Rp. 100 sampai dengan Rp. 110.000,- tidak termasuk asuransi hidup. Pemberangkatan dimulai dari sekolah menuju tempat-tempat tujuan dan Untuk sampai ke rumah kembali biasanya akan memakan waktu selama dua hari dua malam.  
   Manfaat dari kegiatan ini ya tidak lain adalah untuk mengingatkan kita akan hal  kematian. Bahwa bagaimanpun cantiknya orang bagaimanapun pinter seseorang, pasti suatu waktu mengalami kematian. Itu tujuan utama ziaroh akan tetapi kalau untuk standard anak-anak seusia SMA ya mungkin saja berfariasi. Ada yang berangkat dari rumah untuk melepas kejenuhan karena sekian hari cuma belajaaaar melulu, ada juga yang berziarah untuk arena berbelanja, dan masih banyak lagi tujuan-tujuan yang lain. Namun meskipun demikian hal ini tidak akan menyurutkan niatan kita untuk tetap menguri-uri budoyo jawi ini.

BANGSA ARAB PRA-ISLAM


Secara umum, bangsa Arab pra Islam terbagi dalam dua kelompok besar; Bangsa Aribah dan Bangsa Muta’rribah. Bangsa Aribah mendiami wilayah Yaman dan terdiri dari beberapa kabilah. Mereka adalah keturunan dari Qathan yang dalam kitab Taurat disebut Yaqzan. Selama ratusan tahun lamanya, Bangsa Aribah pernah berjaya dengan mendirikan kerajaan-kerajaan besar yang melahirkan kebudayaan dan peradaban tinggi di zamannya. Mereka membangun kota-kota dan mendirikan istana-istana megah dengan arsitektur yang bermutu tinggi. Bangsa Aribah sudah mampu mengolah pertanian mereka dengan sistem irigasi, disamping ahli dalam seni ukir, ahli dalam ilmu nujum atau perbintangan, memiliki angkatan perang yang tangguh, dan mengadakan hubungan dagang dengan negara-negara tetangga.[1]
Sedangkan Bangsa Muta’arribah adalah keturunan dari Nabi Ismail as. Mereka mendiami kawasan Hijaz, yakni sebelah utara kawasan yang didiami Bangsa Aribah. Mereka dinamakan Bangsa Muta’arribah karena nenek moyak mereka yang pertama, Nabi Ismail as. tidak berbahasa asli Arab, melainkan berbahasa Ibrani dan Suryani. Menurut catatan sejarah, kedatangan Nabi Ismail ke Arab berawal ketika beliau bersama ibunya, Siti Hajar, dibawa oleh bapaknya, Nabi Ibrahim as. ke Mekkah dan menetap di sana. Nabi Ismail dan Siti Hajar berbaur bersama pendduduk setempat, yakni kabilah Jurhum dari Bangsa Qathan, yang telah lebih dahulu mendiami Mekkah. Dari kabilah Jurhum inilah Nabi Ismail mengenal bahasa Arab, dan setelah dewasa menikah dengan salah seorang gadis keturunan kabilah Jurhum tersebut. Dari pernikahan itu, Nabi Ismail dikaruniai 12 orang anak yang di kemudian hari menjadi cikal-bakal keturunan Kuraisy.[2] Di Mekkah ini pula Nabi Ismail menyiarkan agama tawhid yang dibawanya.

 

Kependudukan

Bila ditinjau dari segi daerah tempat tinggal, bangsa Arab yang wilayahnya terdiri dari padang pasir dan steppa, pada masa sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW. dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yakni penduduk pedalaman (Badui/A’rabi) dan penduduk perkotaan. Penduduk pedalaman tidak mempunyai tempat tinggal permanen. Mareka adalah kaum nomad yang hidup berpindah-pindah dari satu kawasan ke kawasan lain bersama binatang ternak mereka untuk mencari sumber mata air dan padang rumput yang subur (oase). Kaum Badui ini hidup dari beternak kambing dan memerah susunya sebagai konsumsi sehari-hari. Sedangkan penduduk perkotaan sudah memiliki tempat tinggal tetap di kota-kota kecil secara terisah-pisah di berbagai kawasan. Mereka sudah memiliki beragam keterampilan seperti berdagang, bercocok tanam, atau beternak.
Baik penduduk perkotaan maupun pedalaman, mereka semua hidup berkabilah-kabilah atau bersuku-suku sesuai garis keturunan (klan). Oleh karena itu, seringkali terjadi perselisihan antar kabilah yang meyebabkan pertumpahan darah antar mereka.

 

Budaya

Sejak sebelum kedatangan Islam, Bangsa Arab dikenal memiliki kebudayaan non-materiil yang dilestarikan secara turun-temurun. Di kalangan mereka banyak para pujangga, penyair, penutur cerita prosa, atau penungang kuda yang tangkas. Kelebihan-kelebihan seperti itu menjadi syarat mutlak diraihnya status sosial, baik di kabilahnya sendiri maupin di hadapan kabilah lain.

Dalam bidang sastra, masyarakat Arab menempatkannya layaknya ajaran agama yang sakral. Dalam membuat suatu keputusan hukum sekalipun, bangsa Arab umumnya selalu merujuk pada syair-syair yang mereka dengar. Besarnya peran syair dalam konstruksi sosial Bangsa Arab terlihat dari kebiasaan mereka, dimana perselisihan antar suku, perebutan status sosial, hingga terjalinya hubungan harmonis antar kabilah, umumnya disebabkan oleh pengaruh syair-syair ini. Setiap kabilah akan merasa bangga jika ada diantara warga mereka ada yang menjadi ahli syair. Mereka memposisikan syair-syair laksana kalam hikmah yang harus diikuti dan ditaati, sementara penyairnya dinilai sebagai nabi yang memiliki kapasitas keilmuan mumpuni. Jika satu kabilah mempunyai warga yang sangat ahli dalam bidang syair, maka mereka akan mengundangnya ke tempat-tempat keramaian seperti pasar tahunan, atau dalam acara-acara ritual seperti pelaksanaan haji.[3]

Nama-nama penyair yang sangat populer dan mempunyai posisi terhormat dalam pandangan masyarakat Arab, antara lain, Imri’ al-Qais, Nabighah al-Dzibyani, Zuhair bin Abi Salma, dan al-A’sya.[4] Nama-nama inilah yang dinilai oleh masyarakat Arab sebagai dewa-dewa kesusastraan Arab yang selalu diidolakan dan diagung-agungkan. Setiap patah kata yang jekuar dari mulut mereka laksana sabda Nabi yang harus didengarkan dan dipatuhi.

Disamping kebangggaan dalam bidang kesusasteraan, bangsa Arab juga memuja-muja kekuatan dan ketangkasan individual. Identitas sosial bagi setiap individu banyak didasarkan pada aspek kekuatan, keperkasaan, ketangkasan, kemahiran, dan keahlian-keahlian tertentu lainnya, seperti menunggang kuda, memanah, memainkan pedang, dan lain sebagainya.

Hal lain yang menjadi ciri khas kabilah-kabilah Arab adalah kesetiaan dan solidaritas antar kelompok. Kesetiaan menjadi sumber kekuatan utama setiap suku. Bahkan bila diantara anggota suku ada yang membelot, maka hukumannya adalah mati.


Konstruksi Sosial

Setiap kabilah di seluruh semenanjung Arab umumnya dibentuk oleh beberapa keluarga atau garis keturunan (klan) dan mendiami sebuah tempat tertentu secara turun temurun. Mereka membentuk satu kelompok kesukuan yang dipimpin oleh seorang kepala suku yang disebut syeikh (maha guru). Sang kepala suku memiliki posisi sangat terhormat di mata setiap anggota suku. Segala persoalan hidup setiap anggota suku selalu dimintai pertimbangan kepadanya, mulai hal-hal yang kecil seperti pernikahan, waris-mewaris, hingga persengketaan tanah, maupun perkara besar yang berhubungan dengan nasib orang banyak, seperti peraturan kesukuan, pembangunan tempat-tempat umum, atau sengketa antar suku. sebagai contoh, ketika segolongan anggota Bani Nazzar berselisih soal tanah warisan, mereka lalu meminta salah satu tokohnya, al-Af’a bin al-Af’a al-Jurhumi, guna


[1] Ensiklopedi Islam, Katalog Dalam Terbitan (KDT), pen. PT Ichtiar Baru van Hoeve, Jakarta, vol. Kelima tahun 1999, huruf “A” hal. 154-155.
[2] Kisah selengkapnya, lihat Ahmad Fahmi Muhammad, catatan kaki al-Milal wa al-Nihal, Abdul Karim al-Syahrastani, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, tt. Jilid 3, hal. 647.
[3] al-Abbasi, Op. cit., jilid 1 hal. 261.
[4] Ibid.

Kelas XII


Selasa, 23 Oktober 2012

login member

Ini  adalah forum komunikasi untuk para siswa-siswi MA. STIBA pada hususnya dan umumnya untuk para santri Sirojuth Tholibiin terlebih lagi untuk masyarakat luas..
Silahkan register terlebih dahulu untuk mendaftarkan diri anda.


ASBAC (Asosiasi Santri Bacem)
Berikut ini adalah info untuk sirojut tholibiin

Minggu, 21 Oktober 2012

Puisi Siswa


Hidupku terasa begitu tak berguna, aku merasa tidak bebas lagi untuk bernafas. Bumi yang injak-injak selama ini seakan tak rela lagi untuk aku tempati. Angin-angin yang aku hirup, air-air yang aku minum semuanya tak mau lagi mengantarkan kehidupanku. Tak terhitung lagi sudah berapa dosa yang kuperbuat. Ya Alloh ampunilah dosa hambaMu ini.
            Bukannya aku bodoh akan semua larangan bukan tuli akan perintah tapi aku tak kuasa melawan musuh-musuh yang Engkau ciptakan ini. Setiap kali aku melihat ketidak sesuaian dengan apa yang Engkau anggap itu adalah kebaikan perasaan ini selalu mengelak menolak dengan mencari dalih-dalih untuk membenarkan walaupun itu adalah merupakan kesalahan yang sudah Engkau tetapkan sebelum bumi ini Engkau ciptakan. Aku memang seperti ini ….
            Sebenarnya perasaan ini tahu akan segala kesakahan, dan memang kesalahan yang timbul ini adalah dari tingkah laku hambaMu ini yang masih bodoh. Kesempatan-kesempatan yang terbaik untuk bersimpuh dalam pangkuanMu pun aku lewatkan begitu saja. Ah…Ya Allooooh ampunilah dosa hambaMu yang lemah ini. Hamba yang tak berguna hamba tak pantas lagi mengenakan sragam kesantrian hamba tak pantas menjadi santri romo yai. Isyarat-isyarat yang Engkau berikan melaluinya sepertinya telah jelas menunjukan bahwa aku memang hamba yang tak bisa berbuat banyak untuk tuannya. Aku ingin sekali menempuh jalanMu Ya Alloh.. namun jalan mana yang paling tepat yang harus aku lalaui untuk menuju Engkau Ya Alloh.

Laksana mentari beringsut dihamparan jingga
Melelehkan embun-embun tak bermaya
Menggantikan semangat mentari pada bunga-bunga bermekaran
Pada rumput yang beroyang
Diluas padang ilalang

Bukan tak ada orang yang mau menasehatiku
Namun nasehat itu kuabaikan
Namun teguran itu tak sedikitpun menepis
Lalat yang hinggap dipipi

Mungkin setansetan pada jingkrak-jingkrak
Menyaksikan keadaanku yang seburuk ini
Malaikat rokib sudah tutup pena
Atau atid sudah kehabisan tintanya untuk mencatat kejelekanku ini

KECERDASAN EMOSIONAL (EQ)


1.      KESADARAN DIRI  :
-          kesadaran emosi diri
-          penilaian pribadi
-          percaya diri

2.      PENGATURAN DIRI :
-          pengendalian diri
-          dapat dipercaya
-          waspada
-          adaptif
-          inovatif

3.      MOTIVASI      :
-          Dorongan berprestasi
-          Komitmen
-          Inisiatif
-          Optimis

4.      EMPATI  :
-          memahami orang lain
-          pelayanan
-          mengembangkan orang lain
-          mengatasi keragaman
-          kesadaran politis

5.      KETRAMPILAN SOSIAL  :
-          pengaruh
-          komunikasi
-          kepemimpinan
-          katalisator perubahan
-          manajement konflik
-          pengikat jaringan
-          kolaborasi dan koperasi
-          kerja tim

Tata Tertib Madrasah


Puji syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang hanya atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya semata Buku Tata Tertib Siswa (Buku Penilai Siswa Non Akademis) ini dapat diterbitkan pada waktunya. Buku Tata Tertib Siswa (Buku Penilai Siswa Non Akademis) ini disusun dengan maksud membantu kelancaran pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Madrasah Tsanawiyah Sirojut Tholibiin Bacem. Disamping itu juga sebagai acuan pelaksanaan TATIB sehingga seluruh elemen yang terlibat dalam kegiatan tersebut memiliki visi yang sama terhadap pembinaan siswa secara bersama-sama yang selanjutnya tujuan di Madrasah Tsanawiyah Sirojut Tholibiin Bacem ini dapat tercapai. Buku ini juga bermanfaat membantu siswa dalam upaya lebih mengenal diri pribadinya, lingkungan pendidikannya, terutama pada hak dan kewajiban sebagai siswa yang akan bermuara pada kenyamanan dalam belajar. Akhirnya, kami berharap semoga Buku Tata Tertib Siswa (Buku Penilai Siswa Non Akademis) di Madrasah Tsanawiyah Sirojut Tholibiin Bacem ini bermanfaat, dan selanjutnya dapat memberi sumbangsih demi kemajuan sumber daya manusia di Madrasah Tsanawiyah Sirojut Tholibiin Bacem khususnya dan negara pada umumnya. Tim Penyusun

Fenomena Kerudung


Tau gak sih sebenarnya berjilabab itu wajib lho!Mungkin sebagian besar dari kita tidak tau aklo berjilasbab itu diwajiban khususnay bagi perempuan muslim. Tapi kebanyakan dari kita memakai jilbab hanya sebagai identitas disekolah saja karena untuk tata tertib saja dan mungkin hanya buat gayadoank…! Memprihatinkan sekali ga’ sih …? Allah sudah berfiraman dalm suratal-ahzab 59 yang berbunyi” wahai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan dan istri-istri orang mukmin. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.”
Padahal kalau kita tau manfaat memekai jilbab itu sangat banyak.
1. Menghinadarkan kita dari perbuatan yang dilarang agama.
2. Dengan berjilbab kita bisa menutup aurat kita yang pada hakekatnya aurat perempuan itu dari ujung rambut sampai ujung kaki.
3. Dengan kita berjilbab kita bias menundukkan hawa nafsu yang selalu menyuruh kepada keburukan yang di bisikkan oleh setan.
4. Dengan kita memakai jilbab.Maka akan banyak di segani oleh banyak orang, terutama anak laki-laki.Mereka akan mengurungkan kita,karena kita berjilbab dengan tidak menggambarkan anggota tubuh (KETAT).
Dalam berjilbab pun harus memperhatikan ketetapan syariat
agama seperti:
1. Bentuknya longgar ,tidak menggambarkan tubuh
2. Tebal dan tidak tipis ,sehingga tidak memperlihatkan anggota tubuh
3. Menutup anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan .
4. Tidak menyerupai pakaian kaum laki-laki.Karena larangan perempuan untuk menyerupai laki-laki.
5. Bukan untuk pamer atau skedar gaya yang lazim disebut
Madrasah aliyah (disingkat MA) adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan sekolah menengah atas, yang pengelolaannya dilakukan oleh Kementerian Agama. Pendidikan madrasah aliyah ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.
Pada tahun kedua (yakni kelas 11), seperti halnya siswa SMA, siswa MA memilih salah satu dari 4 jurusan yang ada, yaitu Ilmu Alam, Ilmu Sosial, Ilmu-ilmu Keagamaan Islam, dan Bahasa. Pada akhir tahun ketiga (yakni kelas 12), siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan madrasah aliyah dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi umum, perguruan tinggi agama Islam, atau langsung bekerja. MA sebagaimana SMA, ada MA umum yang sering dinamakan MA dan MA kejuruan (di SMA disebut SMK) misalnya Madrasah aliyah kejuruan (MAK) dan madrasah aliyah program keterampilan.
Kurikulum madrasah aliyah sama dengan kurikulum sekolah menengah atas, hanya saja pada MA terdapat porsi lebih banyak muatan pendidikan agama Islam, yaitu Fiqih, akidah, akhlak, Al Quran, Hadits, Bahasa Arab dan Sejarah Islam (Sejarah Kebudayaan Islam).
Pelajar madrasah aliyah umumnya berusia 16-18 tahun. SMA/MA tidak termasuk program wajib belajar pemerintah, sebagaimana siswa sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.

Jumat, 19 Oktober 2012

Asal Usul Kota Surabaya


Asal Usul Kota Surabaya

Lambang Kota Surabaya
Sejarah Kota Surabaya, Menurut cerita yang beredar dimasyarakat, asal usul nama Surabaya berasal dari cerita mitos masyarakat yaitu pertempuran antara sura (ikan hiu) dan baya dan akhirnya menjadi kota Surabaya. Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di indonesia setelah Kota Jakarta. Surabaya sebagai ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa. Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur. Surabaya juga terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Secara geografis, Kota Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di Utara dan Timur, Kabupaten Sidoarjo di Selatan, serta Kabupaten Gresik di Barat. Berikut ini dapat kita pelajari tentang sejarah kota Surabaya dari sebelum kedatangan belanda, zaman hindia belanda hingga pertempuran mempertahankan Surabaya.

Sejarah Kota Surabaya Sebelum Kedatangan Belanda
Surabaya dulunya merupakan gerbang Kerajaan Majapahit, yakni di muara Kali Mas. Bahkan hari jadi Kota Surabaya ditetapkan sebagai tanggal 31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya merupakan hari kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap pasukan kerajaan Mongol utusan Kubilai Khan. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai ikan SURO (ikan hiu/berani)dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BOYO (buaya/bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.

Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota wali sanga, Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di daerah Ampel. Tahun 1530, Surabaya menjadi bagian dari Kesultanan Demak.

Kelas XI


Kelas X


PROFIL MADRASAH

A. PROFIL MADRASAH 
1. Nama  : MA. SIROJUT THOLIBIN
Jurusan MA : (4) IPS 
2. No. Statistik  RA/ Madrasah 131235050003
3. Akreditasi  RA/ Madrasah : C
4. Alamat Lengkap Madrasah : Jl. / Desa  NYIUR BACEM
Kecamatan SUTOJAYAN
Kabupaten/Kota : BLITAR
Provinsi  : JAWA TIMUR
No. Telp. : (0342) 441 597
5. No. NPWP  RA/Madrasah  : 02 366 870 0-653 000
6. Nama  Kepala Madrasah : M. HAMZAH, S.Pd
7. No.Telp./HP : 085855215800
8. Nama Yayasan : YPAI SIROJUTH THOLIBIIN 
( jika dibawah Yayasan)
9. Alamat Yayasan : JL NYIUR BACEM SUTOJAYAN
10. No.Telp Yayasan : (0342) 441 839
11. No. Akte  Pendirian  Yayasan : Wm.06/KP.03.2/03642/90
12. Kepemilikan Tanah Yayasan
13 Luas Tanah  : 760  M2
14. Status Bangunan  : Yayasan
15 Luas Bangunan  : 414  M2

Kamis, 18 Oktober 2012

STANDAR KOMPETENSI KELOMPOK MATA PELAJARAN


Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran diadopsi dari Permen 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan dasar dan menengah. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran terdiri dari kelompok-kelompok mata pelajaran:     
1.         Agama dan Akhlak Mulia
2.         Kwarganegaraan dan kepribadian
3.         Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4.         Estetika
5.         Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Siswi MA. Sirojut Tholibiin dalam sebuah acara.

Baik madrasah yang masih masuk dalam kategori lebih rendah, mampu mencapai ataupun lebih tinggi kemampuannya dalam mencapai standar kompetensi mata pelajaran supaya mengadopsi Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran yang ada di Permen ini.
      
1.      Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran Agama Dan Akhlak Mulia.

1.      Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkem bangan remaja.
2.      Menghargai keberagaman agama, bangasa, suku, ras golongan, sosial, ekonomi  dan budaya dalam tatanan global.
3.      Berpartisipasi dalam penegakkan  aturan-aturan sosial.
4.      Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masya-rakat.
5.      Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati  terhadap orang lain.
6.      Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
7.      Menjaga kebersihan, kesehatan ketahanan dan kebugaran jasmani dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan agama.
8.      Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara jawab.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MADRASAH ALIYAH


Bagian ini menyajikan tentang standar Kompetensi lulusan MA (SKL). SKL          tersebut diambil dari Permen diknas No.23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan dasar dan menengah.
1.      Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja.
2.      Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya.
3.      Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan dan pekerjaannya.
4.      Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
5.      Menghargai keberagaman agama, bangsa suku, ras dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global.
6.      Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif dan inofatif.
7.      Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif dalam pengambilan keputusan.
8.      Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri.
9.      Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
10.  Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks.
11.  Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial.
12.  Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
13.  Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
14.  Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.
15.  Mengapresiasi karya seni dan budaya.
16.  Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
17.  Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani serta kebersihan lingkungan.
18.  Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.
19.  Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat.
20.  Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain.
21.  Menunjukkan ketrampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis.
22.  Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca menulis dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
23.  Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi.

STANDAR KOMPETENSI


Pengembangan kemampuan MA dalam pencapaian SKL, terutama SKL-MP dan SK & KD (standar isi) banyak tergantung pada political will (kemauan politis) dari kepala Madrasah. Karena itu, bagi MA yang belum memenuhi standar atau MA yang berada sejajar dengan standar, perlu melakukan hal-hal sebagai berikut ;  (1) kepala Madrasah perlu mendorong dan memfasilitasi para guru untuk bergabung dengan MA se KKM (Kelomok Kerja Madrasah) atau dengan MA/SMA lain yang lebih maju dalam mengembangkan silabus mata pelajaran baik melalui kegiatan MGMP, PKG atau lainnya.
(2) meningkatkan kemampuan guru (melalui pelatihan-pelatihan dan pengembangan) untuk dapat  melaksanakan proses pembelajaran secara kreatif dan inovatif;  (3) kepala Madrasah berusaha memperlengkapi dan meningkatkan jumlah dan kualifikasi guru, jumlah dan kualitas ruang kelas, jumlah dan kualitas buku pelajaran, dan jumlah/kualitas fasilitas pendidikan lainnya; (4) mengembangkan indikator-indikator pencapaian kompetensi dasar serta kriteria ketuntasan belajar minimal (KKM) masing-masing mata pelajaran; (5) mengembangkan program pembelajaran remedial dan pengayaan.

             Bagi MA yang berada di atas standar,maka kepala Madrasah perlu memberikan
Pelayanan pendidikan bermutu dengan cara melakukan hal-hal berikut : (1) mengembangkan kemampuan guru dalam pembelajaran yang berbasis multiple-intelegence; (2) meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan penelitian terhadap pendekatan pembelajaran yang paling efektif; (3) mendayagunakan  sumber-sumber pendidikan secara optimal, meningkatkan perpustakaan secara optimal; (4) menambah anggaran dan dukungan fasilitas pendidikan dari sumber masyarakat; (5) mengembangkan  program pembelajaran akselerasi; (6) menularkan berbagai kemampuannya kepada MA lain yang belum memenuhi standar isi atau MA yang berada sejajar dengan standar isi; dan (7) meningkatkan kualitas pendidikannya menjadi Madrasah yang berstandar internasional.

             Adapun untuk mengembangkan SKL-MP serta SK dan KD (standar isi) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.      Subject Centered Desaign, yakni dalam pengembangan SKL-MP dan standar isi bertolak dari atau didasarkan pada sistematisasi disiplin ilmu (batang tubuh keilmuan) masing-masing atau urutan-urutan pembahasan yang terdapat dalam  suatu mata pelajaran.
2.      Learner Centered Desaign, yakni dalam pengembangan SKL-MP dan standar isi bertolak dari atau didasarkan pada kebutuhan dan minat peserta didik secara  individual dan menekankan prosedur pemecahan masalah.
Problem Centered Design, yakni dalam pengembangan SKL-MP dan standar isi bertolak dari atau didasarkan pada problem atau isu-isu aktual dalam kehidupan yang perlu dipecahkan oleh para peserta didik dalam rangka peningkatan kesejah teraan masyarakat.

PROFIL MADRASAH ALIYAH


1.      TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH
Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,pengetahuan,kepribadian,akhlaq       mulia,serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih      lanjut.

2.   VISI DAN MISI MA. SIROJUT THOLIBIN BACEM SUTOJAYAN BLITAR
VISI
Terwujudnya UPRES BERIMTAQ ( Unggul Prestasi Berdasarkan Iman danTaqwa)
Indikator-Indikatornya adalah :
     1.Unggul dalam pembinaan keagamaan Islam.
     2.Unggul dalam peningkatan prestasi UNAS
     3.Unggul dalam prestasi Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
     4.Unggul dalam olah Raga dan kesenian
     5.Memiliki madrasah yang nyaman dan kondusif untuk belajar.
     6.Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
 MISI
               1.Menumbuh kembangkan sikap dan amaliyah keagamaan Islam
               2.Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif,sehingga setiap
                  siswa dapat berkembang secara optimal,sesuai dengan potensi yang dimiliki.
               3.Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga
                  madrasah baik dalam prestasi akademik maupun non akademik.
               4.Menciptakan lingkungan madrasah yang sehat,bersih dan indah.
               5.Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya
                  sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal.
               6.Menerapkan menejemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
                  madrasah dan komite sekolah.

3.  TUJUAN MA SIROJJUTH THOLIBIIN
a)      Pada tahun 2008 terjadi peningkatan kualitas sikap dan amaliyah keagamaanIslamwarga madrasah dari pada sebelumnya.
b)      Pada tahun 2008 terjadi peningkatan kepedulian warga madrasah terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan Madrasah dari pada sebelumnya
c)      Pada tahun 2008,terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas sarana / prasarana  danfasilitas yang mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik
d)     Pada tahun 2009,terjadi pelulusan  yang pertama di MA Sirojut Thoibin Bacem dengan 10% dari Jumlah siswa.
e)      Pada tahun 2009 para siswa yang memilki minat,bakat dan kemampuan terhadap Bahasa Arab dan Inggris semakin meningkat dari sebelumnya dan mampu menjadi MC dan berpidato dengan 2 bahasa tersebut.
f)       Pada tahun 2010,memiliki tim olahraga minimal 3 cabang yang mampu manjadi finalis tingkat propinsi.
g)  Pada tahun 2010,memiliki tim kesenian yang mampu tampil minimal pada acara setingkat Kabupaten/Kota.

Foto 1